STS PKN- Dzakirah, Abrila, Yaya





PANCASILA :

I. Pancasila Di Tengah Era Globalisasi

A. Globalisasi

Globalisasi adalah kata yang diserap dari frasa "global" yang artinya meliputi seluruh dunia atau secara keseluruhan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) globalisasi adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia, dengan kata lain Globalisasi adalah memudarnya batas negara - negara.

Sejak Kapan Era Globalisasi Dimulai?
Globalisasi sebenarnya sudah terjadi sejak abad ke-15 Masehi saat bangsa Eropa melakukan penjelajahan besar - besaran dengan berlayar mengarungi samudera. Di era sekarang, globalisasi menjadi lebih cepat. Ini karena kemajuan teknologi hampir di semua bidang mendukung hal tersebut, dengan situasi saat ini dunia yang begitu luas dan jarak antar negara yang jauh tidak lagi menjadi penghalang untuk saling berhubungan.

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila telah ada sejak awal kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 dan telah menjadi bagian integral dari identitas nasional.

Dalam era globalisasi, Pancasila telah menghadapi beberapa tantangan. Globalisasi merujuk pada proses interaksi dan integrasi internasional yang semakin meningkat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, budaya, dan politik. Dengan adanya globalisasi, Indonesia telah menghadapi berbagai tantangan, termasuk tantangan dalam mempertahankan identitas dan nilai-nilai nasional.

Salah satu tantangan utama adalah adopsi nilai-nilai global yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, nilai-nilai kapitalisme dan konsumenisme yang sering kali diterima dan diterapkan di Indonesia dapat bertentangan dengan prinsip-prinsip Pancasila, terutama prinsip Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Selain itu, globalisasi juga dapat mempengaruhi cara hidup dan berpikir orang Indonesia, sehingga mereka dapat kehilangan identitas dan nilai-nilai Pancasila.

Namun, Pancasila juga telah menghadapi tantangan lainnya. Dengan adanya globalisasi, Indonesia telah menghadapi tantangan dalam mempertahankan kedaulatan dan mengelola hubungan internasional. Pancasila telah menjadi alat penting dalam mempertahankan kedaulatan dan mengelola hubungan internasional, karena prinsip-prinsip Pancasila telah menjadi dasar dalam membuat keputusan dan mengambil tindakan dalam berbagai isu global.

Selain itu, Pancasila juga telah menjadi alat penting dalam mempromosikan nilai-nilai Indonesia di tingkat global. Pancasila telah menjadi simbol identitas nasional dan telah menjadi alat dalam mempromosikan nilai-nilai Indonesia di tingkat global. Pancasila telah menjadi alat dalam mempromosikan nilai-nilai Indonesia, seperti toleransi, keadilan sosial, dan kemanusiaan yang adil dan beradab.

Secara keseluruhan, Pancasila telah menghadapi tantangan dalam era globalisasi, tetapi juga telah menjadi alat penting dalam mempertahankan identitas dan nilai-nilai nasional, serta mempromosikan nilai-nilai Indonesia di tingkat global. Pancasila telah menjadi simbol identitas nasional dan telah menjadi alat dalam mempertahankan kedaulatan dan mengelola hubungan internasional.

B. Peran Pancasila
  
Di era globalisasi ini peran Pancasila sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia, karena dengan adanya globalisasi batasan-batasan diantara negara seakan tak terlihat, sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke masyarakat.

Pancasila sangat diperlukan pada masa globalisasi ini sebagai filter untuk memilih budaya yang dapat diterima dan bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia, selain itu pancasila juga berperan sebagai alat untuk menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia, karena di era globalisasi ini batasan - batasan antar negara seakan tidak terlihat, sihingga kebudayaan luar, serta informasi - inforamasi berita internasional masuk dengan mudah dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Pancasila adalah sebuah dasar negara Indonesia yang kini menjadi pedoman masyarakat dalam berperilaku.

Dari dulu hingga sekarang, Pancasila dibutuhkan untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul di Indonesia.

Di era globalisasi, budaya luar dapat dengan mudah masuk ke Indonesia. Bisakah Pancasila mengatasinya?

Pancasila sangat diperlukan pada masa globalisasi untuk memilah budaya yang masuk dari luar negeri.

Selain itu, Pancasila juga berperan sebagai alat untuk menjaga kepribadian bangsa Indonesia tetap eksis.

Ini karena di era globalisasi ini, batasan-batasan antar negara seakan tidak terlihat atau samar, teman-teman.

Hal ini tentu memudahkan informasi dan budaya luar bisa masuk dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

B. Kedudukan 

Kedudukan Pancasila adalah sebagai ideologi dasar yang memuat etika dan nilai-nilai luhur bangsa diharapkan dapat menjadi pandangan hidup dan landasan yang menyatukan.

● Pancasila menjadi jati diri bangsa Indonesia di era globalisasi karena Pancasila memiliki lima sila yang saling berkaitan dan menyatu dalam satu kesatuan.

1. Sila pertama tentang Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan kita untuk menghormati dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

2. Sila kedua tentang Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab mengajarkan kita untuk saling menghargai dan bekerja sama dengan sesama manusia tanpa membedakan suku, ras, agama, atau golongan.

3. Sila ketiga tentang Persatuan Indonesia mengajarkan kita untuk mencintai tanah air dan bangsa serta menjaga persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.

4. Sila keempat tentang Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan mengajarkan kita untuk menerapkan demokrasi yang berdasarkan musyawarah untuk mufakat serta menghormati hak-hak rakyat sebagai pemerintah.

5. Sila kelima tentang Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengajarkan kita untuk berusaha menciptakan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat tanpa diskriminasi.

Dengan demikian, Pancasila menjadi jati diri bangsa Indonesia di era globalisasi karena Pancasila mencerminkan nilai-nilai luhur yang menjadi landasan moral dan etika bagi setiap warga negara Indonesia.

● Pancasila Sebagai "Penyaring" Dalam Era Globalisasi?

Banyak dampak negatif yang masuk ke Indonesia lalu menggerus nilai - nilai asli bangsa Indonesia. Sebagai contoh, globalisasi ini telah mempengaruhi salah satu aspek budaya kita, yaitu gotong royong. Globalisasi membawa Indonesia pada masyarakat menjadi lebih individualis. Padahal, selama ini, gotong-royong merupakan konsep yang dijunjung tinggi oleh para pendahulu kita melalui sila keempat.

Pancasila adalah Ideologi negara, yang berarti isinya tidak boleh dirubah ataupun ditambahkan. Tapi, bukan berarti Pancasila menjadi sebuah dasar yang tidak bisa mengikuti perubahan zaman, Pancasila sendiri memiliki sifat yang lebih terbuka dan tidak tertutup terhadap perubahan pola kehidupan yang terjadi pada masyarakat. Pancasila bersifat aktual dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Yang dimaksud “menyesuaikan diri” di sini tidak berarti bahwa Pancasila harus mengubah nilai yang dikandungnya, tetapi ia mampu mengeksplisitkan wawasan secara konkret, sehingga mempertajam kemampuannya untuk memecahkan masalah - masalah teraktual.

Pancasila dapat digunakan untuk memilah mana saja nilai yang dapat diserap untuk kemudian disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, Pancasila menjadi fleksibel dan membawa kesempatan bagi nilai - nilai baru untuk tumbuh dalam negara dengan tetap berada di bawah kepribadian bangsa.

WAWANCARA

1. Bagaimana Pancasila dapat diadaptasi dan diterapkan dalam konteks globalisasi yang semakin majemuk dan beragam?

J: Pancasila dapat diadaptasi dengan memperkuat nilai-nilai luhur yang universal, seperti keadilan, persatuan, dan gotong royong, yang relevan di tengah arus globalisasi. Penerapannya dapat dilakukan melalui pendidikan karakter, pembangunan karakter bangsa, dan penguatan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsaan, dan bernegara.

2. Apa peran Pancasila dalam memperkuat identitas nasional Indonesia di tengah arus globalisasi yang mengancam nilai-nilai lokal?

J: Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia memiliki peran penting dalam memperkuat identitas nasional. Dalam era globalisasi, Pancasila dapat menjadi landasan moral dan etika dalam menghadapi tantangan global, serta menjadi penjernih nilai-nilai asing yang tidak sesuai dengan budaya dan nilai-nilai luhur bangsa.

3. Bagaimana Pancasila dapat memandu Indonesia dalam menghadapi tantangan-tantangan global seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan konflik antarnegara?

J: Pancasila dengan nilai-nilai seperti gotong royong, keadilan sosial, dan persatuan dan kesatuan, dapat menjadi panduan dalam mengatasi tantangan global. Pancasila dapat memandu Indonesia dalam mengambil kebijakan yang berkeadilan, berkelanjutan, dan mengutamakan kepentingan rakyat.

4. Apa implikasi Pancasila terhadap kebijakan luar negeri Indonesia di era globalisasi, terutama dalam hal kerjasama regional dan internasional?

J: Pancasila dapat menjadi dasar dalam kebijakan luar negeri Indonesia, dengan menekankan nilai-nilai seperti persahabatan, kerjasama, dan mengedepankan nilai-nilai luhur bangsa. Pancasila dapat memperkuat posisi Indonesia dalam kerjasama regional dan internasional, serta memperjelas identitas dan posisi Indonesia di kancah global.

5. Bagaimana generasi muda di Indonesia dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam konteks globalisasi yang semakin dinamis dan terhubung?

J: Generasi muda dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan karakter di sekolah-sekolah, pengenalan sejarah dan nilai-nilai luhur bangsa, serta penguatan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda dapat menjadi penerus dan pelindung nilai-nilai Pancasila di era globalisasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Perangkat Komputer

Istilah Dalam Dunia Internet

Manfaat Teknologi di Bidang Pendidikan